KESEHATAN

Blog Tentang Seputar Kucing

LightBlog

Breaking

Senin, 19 November 2018

Ciri Ciri Kucing Hamil dan Cara Bantu Kucing Melahirkan


Kucing yang sedang hamil biasanya umur kehamilanya sekitar 65 sampai 67, Pada saat kucing sedang hamil, kita harus menyiapkan dan membantu kucing melahirkan anaknya agar tidak mengotori kandang bahkan di rumah kamu dan jika kucing gk mau makan segera periksa. Karena kondisi induk kucing yang sedang hamil sangat berpengaruh terhadap anaknya.
Menyiapkan Persalinan

1. Perhatikan Ciri - ciri kucing hamil
Tanda - tanda yang membedakan jika kucing kamu sedang hamil atau tidak. Perbedaan  yaitu :
  • Berwarna merah jamu disekitar perut
  • Puting susu kucing membesar
  • Perut terasa lebih kenyal dari biasanya
  • Kucing sudah tidak lagi birahi (ingin kawin).
2. Segeralah membawa kucing untuk pemeriksaan
Bawalah ke dokter hewan untuk segera dilakukanya pemeriksaan, kalo tidak segera di tangani maka akan mempengaruhi kucing secara langsung.
Dokter hewan akan memvonis kehamilan tersebut sedang berkembang tanpa adanya komplikasi dan menganjurkan kamu untuk mempersiapkan persalinan nantinya. Kucing yang mempunyai kelebihan berat badan juga harus segera dibawa ke dokter hewan terdekat untuk mencegah risiko adanya komplikasi ketika kamu sudah tahu bahwa adanya tanda-tanda kehamilan pada kucing kesayangan kamu. Dokter hewan juga bisa mengira-ngira ada berapa jumlah yang akan lahir, ini sangat berguna ketika nanti melakukan persalinan.

3. Penyesuaian pola makan saat hamil
Ketika kucing lagi hamil serta masa kehamilanya mendekati 42 hari, si kucing juga sangat memerlukan nutrisi yang khusus layaknya manusia, untuk itu pastikan kamu memberikan asupan makanan dan nutrisi yang tepat.
Menjaga si kucing dengan diet yang wajar selama masa kehamilan, terutama untuk waktunya, jangan sampai gk diberi makan sama sekali.
Pada saat dimana kucing hampir melahirkan, gantilah makananya degan makanan yang khusus untuk anakan kucing /makanan berlabel kitten, karna lebih banyak kalori didalamnya. Karena rahim akan menekan ke perutnya, nah ini sangat berpengaruh pada kemampuan untuk mencerna makananya, oleh karena itu makanan untuk anakan kucing merupakan pilihan yang sangat tepat untuk si kucing agar terjaga nutrisinya.

4. Buatlah sebuah sarang.
Kucing butuh kehangatan, ketenangan, dan tempat yang aman untuk melahirkan. Biasanya kucing mencari-cari lokasi tersebut dan inilah saat yang tepat bagi Kamu untuk menyiapkan tempat tersebut.
Kamar mandi tempat yang cocok untuk membuat sarang kucing tapi pastikan tidak ada anak kecil atau anjing yang sering lewat tempat itu, karna si induk harus merasa aman serta rileks di sarang tersebut.
Si induk juga harus sedeiakan tempat air minum serta makanannya dan juga tempat buang air, jangan terlalu dekat dengan sarang karba bisa meningkatkan risiko terserang penyakit.
Naa untuk membuat sarang kucingnya cari kotak kardus yang agak besar dengan sisi yang agak tinggi, lalu isilah dengan koran, kain halus dan handuk.
Dan perlu di perhatikan jangan sampai ada aroma yang menyengat, karena kucing sangat sensitif terhadap bau.


6. Persiapkan diri Kamu menghadapi persalinan.
Siapkan beberapa handuk kering untuk membersihkan bayi kucing nantinya. Siapkan susu bubuk dan botol susu untuk bayi kucing.

7. Catat lama masa kehamilan.
Ada masa tenggang pada kehamilan, biasanya karna ada kesulitan di hari pertama kehamilan, jika kucing yang sudah hamil melebihi 67 hari harus dibawa ke dokter hewan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Dokter hewan akan memeriksa kesehatan anak kucing yang masih didalam, dokter menyarankan memberi waktu ekstra 4-5 hari. Jika bayi masih belum lahir dalam kurun waktu tersebut, maka operasi cesar akan sangat disarankan.

8. Perhatikan bila ada tanda-tanda komplikasi.
Keadaannya gk normal bila air kencingnya terlihat gk normal selama masa kehamilan :

  • Hijau kekuningan menunjukan adanya infeksi pada rahim
  • Hijau terang Menunjukan terpisahnya plasenta dan berdarah ketika plasenta pecah. 
Jika tanda-tanda seperti itu, langsung hubungi dokter hewan.
Penyakit: kehamilan buat stres pada tubuh dan melemahkan sistem imun. Bila si kucing terlihat gk sehat, segeralah bawa ke dokter hewan.


10. Tanda-tanda persalinan.
Masa melahirkan berkisar antara 12-24 jam. Tanda-tandanya:
  • Gelisah, mencari tempat perrsembunyian. Maka tunjukan sarang yang kamu buat
  • Sering membersihkan diri, menjilati lubang kencingnya.
  • Jalannya terengah-engah
  • Mendengkur keras
  • Suhu tubuh turun sekitar 1-2 derajat
  • Berhenti makan
  • Muntah
Kalau si kucing kencing darah, langsung hubungi dokter hewan. Berdarah sebelum melahirkan itu tanda adanya kejanggalan juga, bawalah ke dokter hewan.

11.Perhatikan pada setiap bayi yang lahir
Ketika si kucing memulai persalinan, yang Kamu lakukan kini tetap tenang dan melihat jumlah bayi yang keluar. Bila ada gangguan atau  ada suara hewan lain, atau pindah ke tempat lain, maka kucing menunda persalinan.

12.Gelembung air yang pertama kali akan keluar
Setelah gelembung keluar, setelah itu baru si bayi menyusul, entah itu ekor atau kepala dahulu. Ketika bukaan kedua mulai, itu menghabiskan sekitar 30 menit sampai 1 jam, lalu bayi kucing pertama harus segera lahir. Jarak kelahiran antar bayi sekitar 30-60 menit, tapi sering lebih dari itu. Kalau kucing Kamu duduk dan sudah mendorong lebih keras tanpa ada bayi yang keluar lebih dari 1 jam, itu tanda terjadinya suatu masalah, periksalah di daerah vagina. Kalau tidak ada apapun, maka lebih baik menghubungi dokter hewan. Kalau bayi masih belum keluar juga, tunggu kira-kira 5 menit. Kalau belum ada perkembangan, cuci tangan Kamu, terus pegang bayi kucing dan tariklah perlahan-lahan. Kalau bayi kucing keluarnya susah, langsung hubungi dokter hewan.
Pastikan si induk membersihkan setiap bayi, biasanya si  membuang membran lendir dengan menjilati setiap bagian tubuh si bayi dan seharusnya bayi bernafas juga bergerak dalam beberapa detik setelahnya. Kalau si induk gk segera membersihkan lendirnya, sobeklah membran di sekeliling kepala bayi serta pastikan si bayi dapat bernafas. Basuh wajahnya dengan handuk kering.
Bila dimungkinkan, kembalikan si bayi ke sisi si induk, bahkan bila perlu tempatkanlah di bawah hidung si induk, biasanya si induk akan menjilati si bayi.

13. Periksa plasentanya.
Tiap bayi punya plasentanya sendiri dan harus dihilangkan setelah lahir. Perhatikan setiap plasenta, jangan sampai ada yang tertinggal karena itu menyebabkan infeksi bagi si induk.
Jangan coba-coba menarik plasenta, bila Kamu maksa untuk menariknya keluar itu juga bisa menyebabkan uterus rusak, si induk bisa mati. Jika plasenta belum keluar, bawalah si induk ke dokter hewan.
Perlu dicatat normalnya plasenta tersebut akan dimakan oleh si induk. Karena plasenta banyak hormon dan nutrisi yang butuhkan oleh tubuh si induk untuk pulih dan  pastikan si induk tidak mencoba untuk memakan si bayi.

Biarkan si induk makan 2 sampai 3 plasenta terus buang sisanya karena terlalu banyak nutrisi dapat menyebabkan diare atau muntah. kemudian cuci tangan kamu, cucilah menggunakan sabun anti-mikrobakteriial. Usapkan sabun di seluruh tangan kamu selama 5 menit dengan tetap mengusapnya dan gunakan sikat kuku atau sikat gigi untuk membersihkan area di sekitar kuku Kamu.
Mencuci tangan untuk pencegahan saja dan hanya si induk yang boleh  menangani proses persalinan. Kamu perlu ikut campur apabila si bayi nampak kesusahan.

15. Jangan Memotong Tali Pusar
Kebanyakan kasus, induknya sendiri yang memotong menggunakan giginya. Jika si induk gk melakukannya, maka konsultasikan ke dokter hewan. Karena tali pusar terhubung dengan plasenta, plasenta dapat terjebak di dalam serta tidak dapat dikeluarkan, yang mana dapat menyebabkan infeksi bahkan kematian pada induk. Bila Kamu tidak mampu mengatasinya, hubungi dokter hewan juga ikuti instruksi yang diberikan.

16. Pastikan bahwa si bayi diurus oleh si induk setelah lahir
Dan juga kesehatan para bayi, kesehatan si induk perlu di perhatikan.



ciri-ciri hewan melahirkan, cara kucing melahirkan, contoh hewan beranak, cara hewan melahirkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar